Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2014

Anak perusak itu ternyata hebat

Gambar
    Kata pak Wahyono, guru Elektronika untuk kelas satu SMP itu bahwa "si anak" itu jago elektronika. Makanya dia meskipun masih berstatus anak didik atau siswa dia sudah di serahi wewenang untuk mengajar teman temannya dan menjelaskan pemahaman elektronika nya di depan kelas.      Hebat ya? pada saat itu ya memang merupakan hal yang luar biasa tapi kalau di pikir-pikir dia baru tahu apa sih? beberapa alat elektronika di rumah yang dengan susah payah di beli oleh bapaknya dengan mengumpulkan sedikit demi sedikit menjadi korban pengrusakan dia?     Radio "cawang" yang baru beberapa hari yang lalu di beli bapaknya saja sekarang sudah masuk bengkel, padahal radio "National" yang sebelumnya sudah dalam keadaan berantakan berserakan kemana mana. Jam dinding pemberian budenya dari kota sudah hidup mati tidak tepat lagi dan selalu molor penunjukan waktunya.     Jadi maklum dong kalau TV hitam putih yang bapaknya beli buat keluarga itu keluar dari saran

Jalan jalan ke Candi Cetho Karanganyar Jawa Tengah

Gambar
    Dua minggu cuti benar benar di habiskan untuk keliling ke tempat tempat wisata di daerah Karanganyar, salah satunya adalah candi Cetho. Candi Cetho letaknya di lereng barat Gunung Lawu, di desa Gumeng, Kecamatan Jenawi Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.     Candi Cetho memiliki ukuran panjang 190 meter dan lebar 30 meter, di area tanah dengan kemiringan sekitar 50 derajat yang di buat secara berundak dan berada pada ketinggian 1496 meter dari permukaan laut. Dengan posisi ketinggian 1496 meter candi Cetho dari permukaan laut pastinya memiliki suhu yang dingin apalagi jika kabut turun dari atas gunung pada jam jam tertentu.     Candi Cetho adalah candi agama Hindu, tersusun dalam 13 susunan serupa dengan teras siring di permukaan tanah yang miring atau mirip punden berundak pada masa jaman prasejarah.    Pada teras ke VII dapat dilihat sebuah prasasti pada dindingnya yang tertulis " Pelling padamel irikang buku tirtasunya hawakira ya hilang saka kalanya wiku goh

Siap menjadi apapun yang tuan mau

Gambar
   Memang susah di prediksi perasaan apa sebenarnya di balik wajahnya itu, sebuah kegembiraan, kesengsaraan , kepuasan atau keterpaksaan saja. Rasanya tidak merasa bangga dengan semua prestasi nya selama ini, padahal proses belajar agar bisa seperti itu butuh waktu beberapa bulan ( ini hanya kemungkinan dari melihat hasilnya sekarang di depan mata).    Meskipun itu bukan cita citanya menjadi luar biasa dengan bisa melakukan banyak hal, karena semua tahu tidak ada ajaran dari nenek moyangnya untuk melakukan itu.     Tapi saya sedih melihatnya , meskipun pasti sang tuan "puas" dengan pelayanannya dalam semua hasil permainannya. Namun tetap hak Tuannya yang telah mengajarkannya banyak hal yang tidak pernah di ajarkan dari senior senior pendahulunya. hingga dia sekarang menjadi hebat. [post_ads]    Memang sudah nasib dia di lahirkan untuk melakukan hal itu, selalu melakukan tanpa senyum di bibirnya, tapi bagaimanapun ia tetap harus memuaskan sang Tuan yang memberikan

Kenapa semua orang menyalahkan Dinda si pembuat status yang menghebohkan di Sosmed PATH itu?

Gambar
    Akhir akhir ini heboh masalah update status dari pemilik akun path bernama Dinda yang memposting ungkapan kejengkelan nya kepada seorang ibu hamil sewaktu di atas kereta, yang update nya seperti ini: "Benci sama ibu-ibu hamil yang tiba-tiba minta duduk. Ya gue tahu lw hamil tapi plis dong berangkat pagi. Ke stasiun yang jauh sekalian biar dapat duduk, gue aja enggak hamil bela-belain berangkat pagi demi dapat tempat duduk. Dasar emang enggak mau susah.. ckckck.. nyusahin orang. kalau enggak mau susah enggak usah kerja bu di rumah saja. mentang-mentang hamil maunya dingertiin terus. Tapi sendirinya enggak mau usaha.. cape dehh"     Sepintas memang terkesan sangat kejam dan tidak punya nurani, apalagi itu ditujukan kepada ibu hamil yang notabene sama sama seorang perempuan.     Karena update nya yang " nyeleneh " tersebut menimbulkan reaksi banyak orang, itupun termasuk saya, macam macam umpatan keluar dari mulut saya dan penasaran ingin lihat seperti apa

Cita cita kamu kalau besar mau jadi apa?

Gambar
    Dengan lantang saya menjawab pertanyaan ibu guru BP, “ Saya ingin jadi Insinyur”     Tentunya Ibu Guru manggut manggut, sambil tersenyum dan mungkin sudah siap dengan jawaban anak-anak didik nya dengan pertanyaan seperti yang di tujukan kepada saya. “ Cita cita kamu apa Abi ? “     Ya , menurut saya itu jawaban wajar kalau saya ingin menjadi insinyur, karena teman teman sebelum saya menjawab jadi dokter, pilot, tentara, polisi dan lain lain menurut selera masing masing. Mungkin hanya sekedar menjadi catatan tambahan di data siswa yang mengikuti mata pelajaran Bimbingan Penyuluhan (BP).     Dan keuntungan kecil saat itu semua jawaban dari anak didik satu kelas di iya kan semua oleh Ibu Guru BP, berfikir anak anak didik nya bakalan jadi orang orang hebat di negeri ini atau justru berfikir “ Kalian tahu apa soal cita cita kalian? ”     Kesalahan pertama dari guru BP adalah bertanya  pada anak didik nya “ Cita cita kamu kalau besar mau jadi apa? ”. Kenapa kesalahan? Buka