Cara Jitu Mengajarkan Kejujuran pada Anak

Cara Jitu Mengajarkan Kejujuran pada Anak  ~ Sebagai orang tua, tentu kita sangat mengharapkan agar anak kita menjadi anak yang baik yang selalu berkata jujur. Tetapi, biasanya anak-anak cenderung mengatakan apa saja supaya dia tidak dimarahi dan tidak diberikan hukuman saat dia melakukan kesalahan, dan sebenarnya, berbohong ini merupakan salah satu tahap normal dari perkembangan seorang anak.

Namun jika hal ini dibiarkan, dikhawatirkan anak tidak akan memiliki kejujuran sama sekali di dalam dirinya, sehingga sebagai orang tua, kita perlu mengajarkan kejujuran itu pada anak sejak dini. Lalu, bagaimana cara terbaik mengajarkan kejujuran pada anak? Berikut kami sajikan daftarnya untuk Anda.

Cara Jitu Mengajarkan Kejujuran pada Anak

Cara Jitu Mengajarkan Kejujuran pada Anak 

a. Jangan Memberi Label ‘Pembohong’ pada Anak

Jangan jadikan kebohongan yang dilakukan oleh anak sebagai alasan Anda menjulukinya sebagai ‘pembohong’. Mengapa? Karena jika Anda memberinya label atau julukan demikian, dia justru akan merasa malu dan akan bertambah takut untuk mengatakan kebenaran.

Sebaliknya, karena mendapatkan gelar ‘pembohong’ seperti itu, anak akan merasa bahwa dengan cara itulah dia bisa hidup dengan baik, sehingga tidak menutup kemungkinan anak akan terus berbohong ke depannya.

b. Jangan Terlalu Keras dan Jangan Bersikap Berlebihan

Bila Anda mengetahui bahwa anak sedang berbohong, usahakan agar Anda tidak menunjukkan kekerasan kepadanya. Karena jika Anda terlalu keras bisa jadi anak malah akan semakin takut untuk mengakui kesalahannya, karena secara tidak langsung ini akan membentuk pemahaman jika dia berbohong saja sudah kena marah, apalagi jika dia jujur, pasti hukumannya akan semakin bertambah.

c. Jangan Hanya Memberi Teori, tetapi Berikan Juga Alasan serta Contohnya

Kebanyakan orang tua akan memberi tahu ‘jangan berbohong’, Anda pun boleh melakukan hal tersebut, tetapi sebaiknya Anda juga memberikan alasan mengapa berbohong itu bisa dikatakan sebagai sifat yang tidak terpuji, dan berikanlah contoh-contoh akibat dari orang yang suka berbohong.

Sehingga dengan demikian anak pun akan berfikir bahwa berbohong itu benar-benar bukan perbuatan yang baik.

d. Jika Anak Memberikan Kejujuran, Pujilah Dia Sekedarnya dan Beri Semangat Agar Tetap Bersikap Demikian

Jika kemudian anak Anda mengaku bahwa dia telah merusakkan sesuatu atau menghilangkan sesuatu, berilah pujian atas kejujurannya tadi karena ini juga akan membentuk pikiran bahwa dengan mengakui kesalahannya dia akan aman.

Namun, jangan hanya memberi pujian saja, tetapi ingatkan juga agar anak selalu berhati-hati dan jangan mengulang kesalahan yang sama seperti yang sudah dilakukannya.

e. Usahakan Agar Anda tidak Membohongi Anak

Bagaimanapun, keluarga terutama orang tua adalah teladan bagi anak, jadi jika Anda mengajarkan kejujuran pada anak, Anda pun sebaiknya tidak memberikan contoh kebohongan pada anak.

Misalnya saja, saat anak menangis Anda menjanjikannya untuk membelikan sesuatu dengan syarat agar anak tersebut diam. Nah, jika anak sudah terdiam, sebaiknya Anda memenuhi janji Anda tersebut agar anak Anda tidak merasa ditipu dan dibohongi.

f. Bila Anda Sudah Mengetahui Jawabannya, Sebaiknya Anda tidak Bertanya Lagi Kepadanya

Saat Anda mengetahui bahwa anak sedang berbohong, sebaiknya Anda tidak mengajukan pertanyaan terus menerus karena ini berpotensi membuat anak mengatakan kebohongan lebih banyak.

Memang tidak ada salahnya Anda melakukan interogasi kecil padanya untuk mengetahui kenyataan yang sudah terjadi, tetapi jika kemudian Anda menemukan anak belum juga berkata jujur, selanjutnya biarkan dia sendiri menyadari bahwa Anda sebenarnya sudah tahu bahwa dia berbohong.

Barulah setelah itu Anda terangkan bagaimana caranya Anda mengetahui anak itu sedang berbohong lalu berikan peringatan secara halus agar dia tidak berbohong lagi.

Nah, itulah cara-cara yang bisa Anda tempuh untuk mengajarkan kejujuran pada anak, semoga cara yang kami bagikan di atas bisa membantu menumbuhkan sifat jujur pada anak Anda.

Semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menjadi Penulis di Jawa Pos Paling Jitu

Anakku Inspirasiku

10 Destinasi Wisata Lokal yang Mirip di Luar Negeri